Menjalani Hidup Ini Dengan Baik Dari Waktu Ke Waktu
November 02, 2019
Tambah Komentar
Dalam setiap nafas kita selalu ada energi yang menggambarkan harapan kita untuk bisa menjalani hidup ini dengan baik dari waktu ke waktu. Setiap helaan yang keluar senantiasa mengingatkan bahwa kesempatan itu masih sangat terbuka lebar. Karena nafas yang terhembus merupakan tanda bahwa kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam hidup masih terbuka.
Keputus asaan yang ditunjukan oleh seseorang, sebenarnya sesuatu yang tidak masuk akal. Keputusan hanya merupakan tipuan hidup semata, kenyataannya dibalik yang disesalkan masih banyak hal hebat yang bisa diambil dan diraih.
Misalnya seseorang yang gagal mendapatkan pasangan hidup dalam tempo waktu yang normal, dia tidak perlu menyalahkan dan menghakimi diri sendiri, karena dibalik kegagalan seperti itu ada pesan bahwa pasanganmu adalah pasangan paling hebat lebih dari yang kamu bayangkan.
Dari sini, orang itu bisa mulai berpikir, bahwa kegagalan yang dialami sebenarnya bukan masalah, tetapi lebih merupakan keberhasilan yang belum sempurna dan harus dimaksimalkan. Bisa jadi kesempatan itu sedang menunggumu untuk memaksimalkan apa yang belum kamu sentuh dari sisi kepribadian dan kemandirian dirinya.
Penting sekali untuk berpikir dengan penuh ketulusan dan kesadaran untuk menciptakan berbagai tindakan dalam hidup penuh kewajaran. Tidak perlu terlalu berlebih dalam memandang setiap persoalan hidup, cukup pandang dia dari sisi kewajaran, bahwa apapun dalam hidup ini bisa terjadi dan dialami.
Dengan kewajaran itu maka hidup ini menjadi penuh warna sekaligus bertabur inspirasi untuk melakukan hal baru yang lebih baik dan lebih unik dari keumuman yang sudah ada. Hanya dengan memandang berbagai hal dari sisi kewajaran maka pikiran tidak akan beku dan tidak akan stak dengan berbagai persoalan. Dari sini pikiran akan terus berkembang hingga mencapai titik kedewasaan yang sesungguhnya.
Mari kita sekarang belajar bagaimana menjalani hidup agar semakin baik dari waktu ke waktu
Namun, kadang dengan alasan agama ada orang yang malah dari hari kehari malah kehilangan dirinya, kehilangan peluang hidupnya bahkan ada yang kehilangan nalar sehatnya dan membuatnya nyaman dalam kemalasan. Ini karena orang itu selalu mengkambing hitamkan agama demi membenarkan kemalasan dan sesuatu yang dia tidak suka kendati hal itu adalah istimewa.
Seperti seseorang yang hanya pergi ke mesjid di kesehariaannya tetapi dia meninggalkan untuk melakukan sesuatu baik untuk ekonomi, pergaulan sosial bahkan untuk memandirikan dirinya sendiri. Agama dia pasang sebagai alasan bahwa harta, tahta dan wanita tidak akan dibawa mati dan yang dibawa mati hanyalah amal sholeh/kebaikan. Tetapi untuk kebutuhan dirinya dia selalu menanti-nanti uluran tangan orang lain datang kepada dirinya. Orang ini benar-benar telah menipu dirinya sendiri dan telah mengkambing hitamkan agama dalam urusan hidupnya.
Intinya untuk bisa menjalani hidup ini dengan baik dari waktu ke waktu seseorang harus berani membuka diri dan memasang akal sehatnya. Tiasa hal yang naif dari setiap hal yang ada dalam kehidupan ini melainkan orang yang menjalankannya yang keliru dan sibuk menipu diri dengan kemalasan dan kecongkakannya.
Keputus asaan yang ditunjukan oleh seseorang, sebenarnya sesuatu yang tidak masuk akal. Keputusan hanya merupakan tipuan hidup semata, kenyataannya dibalik yang disesalkan masih banyak hal hebat yang bisa diambil dan diraih.
Misalnya seseorang yang gagal mendapatkan pasangan hidup dalam tempo waktu yang normal, dia tidak perlu menyalahkan dan menghakimi diri sendiri, karena dibalik kegagalan seperti itu ada pesan bahwa pasanganmu adalah pasangan paling hebat lebih dari yang kamu bayangkan.
Dari sini, orang itu bisa mulai berpikir, bahwa kegagalan yang dialami sebenarnya bukan masalah, tetapi lebih merupakan keberhasilan yang belum sempurna dan harus dimaksimalkan. Bisa jadi kesempatan itu sedang menunggumu untuk memaksimalkan apa yang belum kamu sentuh dari sisi kepribadian dan kemandirian dirinya.
Penting sekali untuk berpikir dengan penuh ketulusan dan kesadaran untuk menciptakan berbagai tindakan dalam hidup penuh kewajaran. Tidak perlu terlalu berlebih dalam memandang setiap persoalan hidup, cukup pandang dia dari sisi kewajaran, bahwa apapun dalam hidup ini bisa terjadi dan dialami.
Dengan kewajaran itu maka hidup ini menjadi penuh warna sekaligus bertabur inspirasi untuk melakukan hal baru yang lebih baik dan lebih unik dari keumuman yang sudah ada. Hanya dengan memandang berbagai hal dari sisi kewajaran maka pikiran tidak akan beku dan tidak akan stak dengan berbagai persoalan. Dari sini pikiran akan terus berkembang hingga mencapai titik kedewasaan yang sesungguhnya.
Mari kita sekarang belajar bagaimana menjalani hidup agar semakin baik dari waktu ke waktu
Lupakan yang kamu tahu!
Terkadang banyak orang yang terjebak dalam paradigma yang akut didalam pikirannya. Sehingga setiap hal yang dia alami akan dianggapnya sebagai sesuatu yang basi dengan alasan "ah aku sudah tahu, aku pernah mengalaminya dan tidak enak dan lain sebagainya" ini merupakan kekeliruan, karena pemikiran seperti itu akan membuat seseorang menjadi manusia sombong tanpa dia sadarai. Ingat hanya kesombongan yang akan menghalangi seseorang menjadi lebih baik dihari esoknaya.Jangan mengkambing hitamkan agama
Agama sebagai pedoman hidup bagi penganutnya dan tujuan utamanya adalah untuk membantu seseorang agar bisa semakin baik dari waktu kewaktu.Namun, kadang dengan alasan agama ada orang yang malah dari hari kehari malah kehilangan dirinya, kehilangan peluang hidupnya bahkan ada yang kehilangan nalar sehatnya dan membuatnya nyaman dalam kemalasan. Ini karena orang itu selalu mengkambing hitamkan agama demi membenarkan kemalasan dan sesuatu yang dia tidak suka kendati hal itu adalah istimewa.
Seperti seseorang yang hanya pergi ke mesjid di kesehariaannya tetapi dia meninggalkan untuk melakukan sesuatu baik untuk ekonomi, pergaulan sosial bahkan untuk memandirikan dirinya sendiri. Agama dia pasang sebagai alasan bahwa harta, tahta dan wanita tidak akan dibawa mati dan yang dibawa mati hanyalah amal sholeh/kebaikan. Tetapi untuk kebutuhan dirinya dia selalu menanti-nanti uluran tangan orang lain datang kepada dirinya. Orang ini benar-benar telah menipu dirinya sendiri dan telah mengkambing hitamkan agama dalam urusan hidupnya.
Intinya untuk bisa menjalani hidup ini dengan baik dari waktu ke waktu seseorang harus berani membuka diri dan memasang akal sehatnya. Tiasa hal yang naif dari setiap hal yang ada dalam kehidupan ini melainkan orang yang menjalankannya yang keliru dan sibuk menipu diri dengan kemalasan dan kecongkakannya.
Belum ada Komentar untuk "Menjalani Hidup Ini Dengan Baik Dari Waktu Ke Waktu"
Posting Komentar